
Malam dibulan juni diguyur hujan yang lumayan besar membuat aku tak bisa melakukan aktifitasku dimalam hari yang mungkin tidak terlalu penting namun sangatlah bermakna bagiku. Walau hanya sekedar bercengkrama dengan teman-teman sepermainanku untuk menghabiskan berbatang-batang daun tembakau yang sengaja dilinting ditemani segelas air penjaga waras. Sampai malam suntuk biasa kami melakukan hal itu hingga kami bosan berada disana atau mungkin kapital kami sudah habis untuk melanjutkan pembakaran tembakau. Namun malam ini aku tak bisa melakukan hal itu karna hujan dimalam dibulan juni memaksaku untuk tetap berada di dalam rumah. Ditemani secangkir minuman penjaga waras dan berlinting-linting tembakau aku menyalakan layar flatron kemajemukan untuk mengobati rasa suntukku dimalam ini. Hujan malam ini tidak terlalu deras dan suaranyapun tidak terlalu bising, mungkin masih bisa aku mendengarkan lagu-lagu andalanku yang biasa aku dengarkan saat aku menyalakan laptopku. Ditemani lagu-lagu dari homicide dan lagu dari ras mohammad, siempre !! tampaknya tepat buatku untuk memulai untuk menulis walaupun mungkin tulisanku tak pernah berarti karna aku bukanlah seorang penulis.
Hujan dibulan juni ini mengingatkanku pada juni-juni yang sudah lalu. Entah kebetulan atau tidak, bulan juni adalah bulan yang sangat berarti dan berharga bagiku dan orang orang disekelilingku. Bermula 12 tahun yang lalu, saat aku pertama kali menjajakan kakiku di sebuah sekolah menengah pertama yang ada dibandung, SMPN 40 bandung. Mulanya semua biasa saja, bulan demi bulan aku lewati dengan tantangan yang berbeda setiap harinya, dan sepertinya aku merasa keseharianku mulai aneh, sempat ada ungkapan “tiada hari tanpa ancurin bangku”, dan memang, aku melakukannya setiap hari bersama teman-teman sekelasku, disana mulai tercipta sebuah gank anak-anak yang badung yang bernama Trouble Maker Crew, TMC. Meski kami bisa disebut anak-anak badung, namun kami tak pernah melakukan semua kelakuan yang sering disebut badung. Malah kami selalu melakukan hal yang menurut kami piositif, seperti futsal, kakaretaan, dan renang setiap minggunya. Banyak kenangan yang tercipta sejalan dengan hari berganti, dan tak terasa kamipun harus berpisah karna kami telah lulus dari SMPN 40 Bandung. Perpisahan khusus anak-anak TMC-pun kami adakan, dengan mengadakan liburan bersama di sebuah villa yang berada di daerah puncak, Bogor, milik si Boss. Tapi saat itu kami memikirkan bagaimana caranya agar kami tidak berpisah. Dan kamipun memutuskan untuk menyewa sebuah kamar kost didaerah tamansari, milik si Goder. 21 juni, menjadi waktu dimana kita pertama ngekost dan kami sepakat untuk dijadikan tanggal jadinya TMC. Sebulan, duabulan kami lancar melakukan iuran untuk membayar kamar kost yang hanya 100.000 per bulannya, namun bulan-bulan selanjutnya kami tersendat, anak-anakpun jadi jarang ngumpul lagi disana, dan suatu jum’at ketika aku ingin menjajakan kakiku ke sana, depan kamar telah porak-poranda berantakan, dan ternyata ibu kost telah mengeluarkan barang-barang kami secara paksa atau “diusir”. Karna telah beberapa bulan tidak bayar uang kost. Kamipun akhirnya mengungsi ke balai kota bandung. Setiap minggunya kami jadi anak nongkrong balkot. Kami sempat berfikir untuk ngekost lagi, dan lucunya kami tetap ngekost di tamansary dan tetap pada kamar yang dulu kami tempati, karna kamar itu adalah saksi bisu manis pahitnya TMC. Singkatnya kamipun ngkost kembali di tempat itu, namun apa mau dikata, kamipun tetap tidak bisa membayar uang kost yang hanya 100.000, dan akhirnya kamipun tetap diusir.
Semakin lama TMCpun semakin berkurang, karna tak adanya lokasi untuk menepi semuapun melupakan apa itu TMC. Namun aku pribadi sudah menganggap anak-anak TMC adalah saudara kandungku, karna aku telah merasakan manis pahit kehidupan bersama mereka. Dan sekarang hanya tinggal Aku, Array, Boss, Goder, Jawa, Pampan, Dan Pak Dantonlah yang masih sering menjajakan kaki kami ditamansari dan sekarang kami tak ngekost lagi, namun kami sering berkunjung ke kamar goder yang lokasinya berhadapan dengan kamar kost kami dulu. Walau hanya sekedar berbincang ringan, berbagi ilmu, dan berbagi hal lainnya seperti lintingan tembakau, minuman penjaga waras, sedikit humor, kekeakan dan pengalaman kami, jujur dari aku pribadi, yang penting aku berkumpul bersama mereka sudah menjadikan hidupku menjadi sangat bersemangat dan bermakna, dan sekarang kamipun menamakan diri kami adalah “The Messages of Conspiracy” –TMC-. Syukur alhamdulilah hingga hari ini kami masih tetap saling berbagi dalam ruangan sempit namun sangat dirindukan, Groom, Tamansary.
Dan hujan dimalam dibulan juni kali inipun kembali mengingatkanku pada 4 tahun lalu, saat aku bersama teman-teman rumahku yang mulai semakin membanyak. Mulai berdatangan warga-warga baru yang seumuran denganku kala itu. Setiap harinya kami selalu bersama di sebuah warnet di daerah jalaprang, centro, karna salahsatu diantara kami menjadi OP disana, ucle. Kamipun ingin menamakan diri kami, sama seperti anak-anak lain yang telah menamakan diri mereka, dan akhirnya kamipun menamakan diri kami MCCRAKKEN FAMILY –MCFAM- , saya ingat acuz yang menamakan nama itu. Aku, Acuz, Dlii, Ucle, Alan, Choz, Man, Zun, Qiw, dan Vick mulai merintis hari-hari kami dengan hal yang positif dalam naungan MCFAM. Jauh hari sebelum itu, aku, Qiw, Vick, Man, dan Zun telah mulai merintis sebuah kreasi di bidang musik, mulanya kami menamakan diri kami Radio Kick, merasa tidak cocok kamipun berganti-ganti nama menjadi Uh-Oh, rocksick, dan akirnya kami tetap sepakat menamakan band itu ”eXamplifi No Sex with Xanthipe”, XNSX. Lama kami berjalan pada porosnya akhirnya pada 6 juni 2006 -06.06.06- kami kembali mengganti nama kami menjadi beyond GODLIKE, karna kami kala itu tengah tergila-gila pada sebuah game online Dota. Dan kamipun memutuskan 06.06.06 adalah hari lahirnya MCCRAKKEN FAMILY. Alhamdulilah kami masih tetap eksis sampai saat ini, beyond GODLIKE masih bisa bertahan sampai saat ini tidak lepas dari bantuan MCFAM, dan sekarang MCFAM pun menadi sebuah merek merc -terutama beyond GODLIKE- dan menjadi sebuah event orgenezation,EO. Jujur aku pribadi sangat berterimakasih pada Achuz, Dlii, Choz, Ucle, Kay, Vto, Rudy, Alan, Achong, Ganjar, Om Badhil, dan Yudi, makasih banget bray, berkat kalian MCFAM masih tetap berjaya,dan tetap hidup dihatiku. Dan sangat-sangat berterimaksih aku ucapkan pada Vick, Man, Qiw, dan Zun, nuhun pisan bray, kalian masih mempercayai urang sebagai vocalist beyond. Sejak saat itu setiap 6 juni kami selalu berkumpul dan mengutarakan sedikit harapan hingga saat ini.
Karna itu bulan juni adalah bulan yang sangat bermakna baigiku. Dimulai saat tanggal 06 juni, aku selalu sempatkan diriku untuk berkumpul dan berharap bersama anak-anak MCFAM juga beyond GODLIKE untuk sekedar berharap agar kami tetap bisa bersama, berkumpul bagai sebuah keluarga yang harmonis selamanya. Juga tanggal 21 juni, aku selalu merapat ke tamansariuntuk sekedar merenungkan dan mengharapkan harapanku agar bisa tetap bersama bersama anak-anak TMC selamanya. Dan hal indah dibula juni pula aku menutup semua kenangan indahku bersama teman-teman setiaku di tanggal 23 juni, adalah hari jadinya aku terlahir kedunia ini, maka setiap tanggal itu aku selalu menyempatkan diriku sedikit mengintrospeksi diri agar aku bisa menjadi manusia yang berguna bagi semua orang yang ada disekelilingku. Dan hujan dimalan dibulan ini selain membuatku terkurung dirumahku juga membuatku sedikit tersenyum mengingat kenangan-kenangan indahku bersama teman-teman tercintaku,MCCRAKKEN FAMILY, beyond GODLIKE, The Messages of Conspiracy, ditemani my litle moomy, Thanks God.