Selasa, 08 Juni 2010

Moment Of June


Malam dibulan juni diguyur hujan yang lumayan besar membuat aku tak bisa melakukan aktifitasku dimalam hari yang mungkin tidak terlalu penting namun sangatlah bermakna bagiku. Walau hanya sekedar bercengkrama dengan teman-teman sepermainanku untuk menghabiskan berbatang-batang daun tembakau yang sengaja dilinting ditemani segelas air penjaga waras. Sampai malam suntuk biasa kami melakukan hal itu hingga kami bosan berada disana atau mungkin kapital kami sudah habis untuk melanjutkan pembakaran tembakau. Namun malam ini aku tak bisa melakukan hal itu karna hujan dimalam dibulan juni memaksaku untuk tetap berada di dalam rumah. Ditemani secangkir minuman penjaga waras dan berlinting-linting tembakau aku menyalakan layar flatron kemajemukan untuk mengobati rasa suntukku dimalam ini. Hujan malam ini tidak terlalu deras dan suaranyapun tidak terlalu bising, mungkin masih bisa aku mendengarkan lagu-lagu andalanku yang biasa aku dengarkan saat aku menyalakan laptopku. Ditemani lagu-lagu dari homicide dan lagu dari ras mohammad, siempre !! tampaknya tepat buatku untuk memulai untuk menulis walaupun mungkin tulisanku tak pernah berarti karna aku bukanlah seorang penulis.
Hujan dibulan juni ini mengingatkanku pada juni-juni yang sudah lalu. Entah kebetulan atau tidak, bulan juni adalah bulan yang sangat berarti dan berharga bagiku dan orang orang disekelilingku. Bermula 12 tahun yang lalu, saat aku pertama kali menjajakan kakiku di sebuah sekolah menengah pertama yang ada dibandung, SMPN 40 bandung. Mulanya semua biasa saja, bulan demi bulan aku lewati dengan tantangan yang berbeda setiap harinya, dan sepertinya aku merasa keseharianku mulai aneh, sempat ada ungkapan “tiada hari tanpa ancurin bangku”, dan memang, aku melakukannya setiap hari bersama teman-teman sekelasku, disana mulai tercipta sebuah gank anak-anak yang badung yang bernama Trouble Maker Crew, TMC. Meski kami bisa disebut anak-anak badung, namun kami tak pernah melakukan semua kelakuan yang sering disebut badung. Malah kami selalu melakukan hal yang menurut kami piositif, seperti futsal, kakaretaan, dan renang setiap minggunya. Banyak kenangan yang tercipta sejalan dengan hari berganti, dan tak terasa kamipun harus berpisah karna kami telah lulus dari SMPN 40 Bandung. Perpisahan khusus anak-anak TMC-pun kami adakan, dengan mengadakan liburan bersama di sebuah villa yang berada di daerah puncak, Bogor, milik si Boss. Tapi saat itu kami memikirkan bagaimana caranya agar kami tidak berpisah. Dan kamipun memutuskan untuk menyewa sebuah kamar kost didaerah tamansari, milik si Goder. 21 juni, menjadi waktu dimana kita pertama ngekost dan kami sepakat untuk dijadikan tanggal jadinya TMC. Sebulan, duabulan kami lancar melakukan iuran untuk membayar kamar kost yang hanya 100.000 per bulannya, namun bulan-bulan selanjutnya kami tersendat, anak-anakpun jadi jarang ngumpul lagi disana, dan suatu jum’at ketika aku ingin menjajakan kakiku ke sana, depan kamar telah porak-poranda berantakan, dan ternyata ibu kost telah mengeluarkan barang-barang kami secara paksa atau “diusir”. Karna telah beberapa bulan tidak bayar uang kost. Kamipun akhirnya mengungsi ke balai kota bandung. Setiap minggunya kami jadi anak nongkrong balkot. Kami sempat berfikir untuk ngekost lagi, dan lucunya kami tetap ngekost di tamansary dan tetap pada kamar yang dulu kami tempati, karna kamar itu adalah saksi bisu manis pahitnya TMC. Singkatnya kamipun ngkost kembali di tempat itu, namun apa mau dikata, kamipun tetap tidak bisa membayar uang kost yang hanya 100.000, dan akhirnya kamipun tetap diusir.
Semakin lama TMCpun semakin berkurang, karna tak adanya lokasi untuk menepi semuapun melupakan apa itu TMC. Namun aku pribadi sudah menganggap anak-anak TMC adalah saudara kandungku, karna aku telah merasakan manis pahit kehidupan bersama mereka. Dan sekarang hanya tinggal Aku, Array, Boss, Goder, Jawa, Pampan, Dan Pak Dantonlah yang masih sering menjajakan kaki kami ditamansari dan sekarang kami tak ngekost lagi, namun kami sering berkunjung ke kamar goder yang lokasinya berhadapan dengan kamar kost kami dulu. Walau hanya sekedar berbincang ringan, berbagi ilmu, dan berbagi hal lainnya seperti lintingan tembakau, minuman penjaga waras, sedikit humor, kekeakan dan pengalaman kami, jujur dari aku pribadi, yang penting aku berkumpul bersama mereka sudah menjadikan hidupku menjadi sangat bersemangat dan bermakna, dan sekarang kamipun menamakan diri kami adalah “The Messages of Conspiracy” –TMC-. Syukur alhamdulilah hingga hari ini kami masih tetap saling berbagi dalam ruangan sempit namun sangat dirindukan, Groom, Tamansary.
Dan hujan dimalam dibulan juni kali inipun kembali mengingatkanku pada 4 tahun lalu, saat aku bersama teman-teman rumahku yang mulai semakin membanyak. Mulai berdatangan warga-warga baru yang seumuran denganku kala itu. Setiap harinya kami selalu bersama di sebuah warnet di daerah jalaprang, centro, karna salahsatu diantara kami menjadi OP disana, ucle. Kamipun ingin menamakan diri kami, sama seperti anak-anak lain yang telah menamakan diri mereka, dan akhirnya kamipun menamakan diri kami MCCRAKKEN FAMILY –MCFAM- , saya ingat acuz yang menamakan nama itu. Aku, Acuz, Dlii, Ucle, Alan, Choz, Man, Zun, Qiw, dan Vick mulai merintis hari-hari kami dengan hal yang positif dalam naungan MCFAM. Jauh hari sebelum itu, aku, Qiw, Vick, Man, dan Zun telah mulai merintis sebuah kreasi di bidang musik, mulanya kami menamakan diri kami Radio Kick, merasa tidak cocok kamipun berganti-ganti nama menjadi Uh-Oh, rocksick, dan akirnya kami tetap sepakat menamakan band itu ”eXamplifi No Sex with Xanthipe”, XNSX. Lama kami berjalan pada porosnya akhirnya pada 6 juni 2006 -06.06.06- kami kembali mengganti nama kami menjadi beyond GODLIKE, karna kami kala itu tengah tergila-gila pada sebuah game online Dota. Dan kamipun memutuskan 06.06.06 adalah hari lahirnya MCCRAKKEN FAMILY. Alhamdulilah kami masih tetap eksis sampai saat ini, beyond GODLIKE masih bisa bertahan sampai saat ini tidak lepas dari bantuan MCFAM, dan sekarang MCFAM pun menadi sebuah merek merc -terutama beyond GODLIKE- dan menjadi sebuah event orgenezation,EO. Jujur aku pribadi sangat berterimakasih pada Achuz, Dlii, Choz, Ucle, Kay, Vto, Rudy, Alan, Achong, Ganjar, Om Badhil, dan Yudi, makasih banget bray, berkat kalian MCFAM masih tetap berjaya,dan tetap hidup dihatiku. Dan sangat-sangat berterimaksih aku ucapkan pada Vick, Man, Qiw, dan Zun, nuhun pisan bray, kalian masih mempercayai urang sebagai vocalist beyond. Sejak saat itu setiap 6 juni kami selalu berkumpul dan mengutarakan sedikit harapan hingga saat ini.
Karna itu bulan juni adalah bulan yang sangat bermakna baigiku. Dimulai saat tanggal 06 juni, aku selalu sempatkan diriku untuk berkumpul dan berharap bersama anak-anak MCFAM juga beyond GODLIKE untuk sekedar berharap agar kami tetap bisa bersama, berkumpul bagai sebuah keluarga yang harmonis selamanya. Juga tanggal 21 juni, aku selalu merapat ke tamansariuntuk sekedar merenungkan dan mengharapkan harapanku agar bisa tetap bersama bersama anak-anak TMC selamanya. Dan hal indah dibula juni pula aku menutup semua kenangan indahku bersama teman-teman setiaku di tanggal 23 juni, adalah hari jadinya aku terlahir kedunia ini, maka setiap tanggal itu aku selalu menyempatkan diriku sedikit mengintrospeksi diri agar aku bisa menjadi manusia yang berguna bagi semua orang yang ada disekelilingku. Dan hujan dimalan dibulan ini selain membuatku terkurung dirumahku juga membuatku sedikit tersenyum mengingat kenangan-kenangan indahku bersama teman-teman tercintaku,MCCRAKKEN FAMILY, beyond GODLIKE, The Messages of Conspiracy, ditemani my litle moomy, Thanks God.

Biografi Beyond Godlike


Berawal dari harapan tiga orang remaja yang gemar akan musik, Man, Vick, dan pey berharap ingin mempunyai sebuah band. Harapan tak akan tercipta bila hanya bisa berharap dan tak adanya sedikit perjuangan. Dan akhirnya mereka mulai mencoba-coba memasuki rental studio musik dengan bermodalkan skill seadanya, mereka pun tak tahu harus berada diposisi apakah mereka nanti masing-masing. Dengan hanya bermodal nekat mereka setuju untuk mencoba, dan hasilnya benar mereka hanya bisa bengong diam terpaku dalam studio. Lama mereka terpaku, dan akhirnya vick mulai duduk pada kursi yang terletak dibelakang drum, pey mulai mengambil gitar dan man pun mulai menggantungkan sebuah bass yang mungkin beratnya lebih berat dari badannya pada tubuhnya. Mulai mereka memainkan lagu-lagu yang sedang ngetrend saat itu, seperti terbang tenggelam – netral. Pey pun mengambil alih sebagai vocal dibarengi dengan permainan gitarnya yang seadanya, tanpa skill, hasilnya lumayan buat anak-anak seumuran mereka yang baru mulai meniti karir di bidang musik. Bangga pada hasil latihan hari itu, Man, Vick, dan Pey akhirnya sepakat membentuk sebuah band, walau belum beri nama. Akhirnya setiap minggu mereka rutin melakukan latihan di rental studio musik yang letaknya tidak jauh dari daerah rumah mereka yang kebetulan rumah mereka pun berdekatan, Topas. Kian hari musikalisasi mereka mulai padu, dan skill merekapun mulai bertambah dengan tetap membawakan lagu-lagu dari band yang sedang naik daun pada masa itu.
Lama mereka bermusik, dan pada suatu hari mereka mengajak teman mereka untuk ikut dalam latihan hari itu, Zun. Karna gitar dalam studio itu nganggur satu, zun pun berinisiatif untuk memegang gitar itu. Mulai ada perubahan lagu pada saat zun memainkan gitar yang memang tak mereka pakai –karna hanya pey yang memainkan gitar sekaligus vocal- menjadi sedikit berenergi. Mereka mulai membawakan lagu-lagu barat seperti mecist daybered – greenday, all the smalthings – blink 182, merekapun nyaman memainkan lagu-lagu seperti itu. Dan sejak latihan hari itu bersama zun, mereka bertiga sepakat memasukan zun sebagai personil tetap dengan duet gitar dan vocal oleh pey dan zun. Karna masuknya zun pada band, mereka hendak berjalan pada jenjang keseriusan dengan jalur awal menamai sebuah nama pada band mereka, akhirnya ternianglah sebuah nama yang dianggap cocok dan dengan kesepakatan mereka, Radio Kick pada kala itu. Radio Kick pun masih rutin melakukan latihan latihan yang tetap pada lagu-lagu yang mereka bawakan dari band-band melodic punk. Dan bagai seorang pengembara yang berjuang mencari tampat berteduh kala hujan mulai membasahi tubuhnya, Radio Kickpun terus berjuang menyamakan musikalisasi mereka agar padu, meskipun mereka tak pernah meyadari akan kepaduan sebuah musikalisasi pada sebuah band.
Merasa lelah dengan memegang gitar sekaligus vocal, pey mulai ga asik dengan posisinya pada saat itu. Karna itu pula mereka mulai mencari personil baru, akhirnya pada januari 2004, Qiw –teman sepermainan mereka yang rumahnyapun tak berjauhan dari man, vick, zun dan pey- qiw masuk menjadi personil diposisi gitar. Pey pun akhirnya menadi seorang vocalist tunggal. Semenjak masuknya qiw, tema musik mereka pun berubah jalur dan membawakan lagu-lagu band indie bandung, karna disana mereka mulai mengetahui keberadaan musik indie di bandung. Nama band pun telah berganti-ganti, mulai dari rocksyick, uh-oh, dan masih banyak lagi. Tapi semua itu tidak berlangsung lama, akhirnya mereka sepakat menamakan dirinya eXamplifi No Sex with Xanthipe, XNSX. Dan akhirnya pada 6 juni 2006 -06.06.06-, digantilah nama band menjadi XNSX dan menetapkan pada tanggal itu menjadi hari jadi band mereka.
Merasa band mereka tak ada kemajuan dan monoton juga tak pernah tercipta satu lagupun mereka berfikir akan merombak XNSX menjadi semakin berarti, mulaidari nama, gendre musik, dan semua pola fikir mereka dalam ngeband karna tingkat kedewasaan merekapun telah bertambah. Dan akhirnya 6 juni 2008, mereka menamai diri mereka “beyond GODLIKE” karna kala itu mereka sedang tergila-gila pada sebuah game online warcraft, frozen thrond, Dota. Gendre mereka pun telah berubah jalur menjadi hardcore. Syukur alhamdulilah sejak saatitu beyond GODLIKE telah memiliki prestasi yang cukup membanggakan seperti terciptanya beberapa buah lagu yang mereka beri judul “Melawan kenyataan”, 1St Blood”, ”Perang luka” “MCFAM”, dan suatu hari teman dari pey ingin mencoba berkolaborasi dengan beyond GODLIKE – ft -, Array, dengan membawa lagu ciptaannya “Rice For Rises” . mech pun mereka telah sebar luaskan seperti stiker, dan t-shirt. Dan alhamdulilah mulai saat itu hingga sekarang jadwal terbang mereka menjadi sedikit padat, dan mulai menti karir dengan serius. Karna beyong GODLIKE adalah sebuah band yang tengah berusaha untuk tetap berpijak dalam langkahnya yang kini tengah dilanda berbagai persoalan yang mungkin sulit ataupun mudah mereka pecahkan. Dan hanya dengan support kalianlah beyond GODLIKE akan terus berusaha dan berjuang untuk bisa tetap eksis di dunia musik dan menunjukan hasil karya kami untuk bisa kalian nikmati. Cheers…

Kamis, 03 Juni 2010

Personil


Diki sutisna , 4 oktober 1991 adalah seorang pemuda yang gemar akan bermusik, kehidupannya selalu dikelilingi keinginan untuk bermusik. Sejak januari 2008 bergabung dengan beyond GODLIKE dan menetap menjadi gitaris, kemahirannya masalah petik memetik si enam senar ini menjadikan musikalisasi beyong menjadi sedikit berharmoni. Karna ketampanannya pula Qiw menjadi salahsatu daya tarik beyond.
Lukman Yudhianto Sutardi, 30 januari 1991 adalah pemuda yang tekun mempelajari gitar. Berkat keuletannya itu dia menjadi basist beyond sejak pertama kali beyond berdiri, juni 2006. Karna ketekunannya itulah dia menjadi bisa menyaingi teman-temanya untuk bisa sejalan di beyond godlike.
Muhammad Dafik,7 oktober 1991 adalah seorang pemuda yang gemar akan musik-musik indie bandung. Dialah yang mengenalkan pada kami –bgl- apa itu hardcore, dan dia gemar memainkan drum, berkat kegigihannya dalam belajar memainkan drum, musik beyond menjadi bertempokan hardcore, tanpa pernah sekalipun dia mencicipi bagaimana rasanya les drum, otodidak.

Reza Zunaidi, 2 november 1990 adalah seorang pemuda yang mengenalkan kami -bgl- tentang kehidupan dalam seni bermusik. Kelihaianya memainkan guitar menjadikan zun menjadi gitaris beyond, 2007. Dan berkat kelihaianya pun menjadikan instrumen musik beyond menjadi sedikit berharmony.
Veri Robi Pangestu, 23 juni 1992 adalah seorang pemuda yang gemar bernyanyi, karna dikenalkannya dia pada musik-musik indie bandung terutama hardcore, dia berlatih untuk bisa scream, dan berkat kegigihannya untuk berlatih, lengkap sudah musikalisasi beyond GODLIKE menjadi musik hardcore yang mungkin bisa dinikmati khalayak.

Minggu, 21 Maret 2010

prosa menuju kenyataan

mengapa tidak ..
lakukan apa yang harus dilakukan..
fikirkan apa yang seharusnya difikirkan..

bunga kembali mati..

bukan cuma hanya resapan..
karna ini adalah harfiah..
janga hanya dilupakan..
masa depan masih panjang..

bunga kembali mati..

agar semua beban dan harapan..
agar semua sakit dalam diri..
kembali kita beraksi..

karna kini bunga kembali mati

Kamis, 25 Februari 2010

Perang luka

harapan sebuah jiwa kan tertanam dalam
dalam upeti sebuah pertarungan
hanya rasa sakit kan terus bergema
semua rasa perih kan terus melilit
jiwaku terbang hampa dan terus menghilang
semua terus tertanam dalam keresahan

inginkan diri

diri ini segera pulang
kembali temui kau tuhan
kagar semua beban dan harapan
agar semua sakit dalam diri
harapan dan impian
kembali bulat
kembali pucat
kembali terikat

dalam angan
dekati
resapi
hayati

-ku- telan semua rasa kalah
-kau- suguhi kemenangan dengan rasa besar kepala
-ku- telan semua rasa sakit
tak putus tuk meminta

tak pernah kurasa
tak akan menghilang
resah
keluh
kesah
dalam harapan

kenyataan akan kenyataan

bahwa hidup tak harus terus bermimpi..
yang kita alami bukanlah hal yang abadi..
tapi hidup harus diresapi..

kenyataan melawan kenyataan..

tak perlu terlalu diresapi..
segala hal itu munkin tak kunjung datang sendiri..
tak akan lepas dan tak akan pergi ...

dan harapan bukanlah sebuah harapan..
karna berharap itu hanya sebuah prosa..
prosa melawan kerasnya kenyataan..

semua rasa diri hilang tak terkendali..
takan mencoba untuk mengerti..
dan kenyataan mulai musnah hingga mati..

kenyataan dalam kenyataan..

berharap itu perlu..
bila ingin mengejar suatu mimpi..
jangan hanya bisa jadi pemimpi..

karna kenyataan adalah kenyataan..

dan akan tetap menjadi kenyataan..

Jumat, 22 Januari 2010

MANUSIA SERIGALA II


Sore itu, hendak aku mengasingkan diriku ke sebuah tempat dimana biasa aku mengasingkan diri dari penatnya hidupku yang mulai penuh dengan angka”lah, derajat menit detiklah, rumus beda tinggilah, dan semua polusi kapitalisme yang mulai membuat aku penat. Tamansari, sebuah tempat yang penuh dengan penduduk, tapi disanalah aku mengasingak diri bersama teman” pengasinganku, walau hanya sekedar saling bertukar fikiran dan saling kekeak diantara kami. Sungguh saat” yang sangat aku rindukan.
Bergegas aku melangkahkan kakiku menuju tamansari. Dengan mendampingi sepeda tercintaku “the black long beach”. Yang selalu setia menemaniku kemanapun aku pergi, walau kadang terasa lelah (kumaha ieu ). Mulai aku menikmati senjanya jalan” dikota bandung, mulai dari masjid kebanggaan orang bandung ( pusdai ), hingga gelanggang olahraga yang kini menjadi tempat pasar tumpah di minggu pagi ( gasibu ). Belum aku lewati lapangan gasibu, sudah terjebak aku oleh lampu merah yang menyala terang disenja itu. Mendadak kuhentikan laju sepedaku tepat berada dibawah lampu merah, karna aku adalah warga bandung yang baik dan benar ( wae ).
Tepat berhenti disampingku sebuah “moge” yang kulihat ditumpangi dua orang. Ku perhatikan satu persatu penunggangnya, mulai dari sang joki yang saat kulihat dia memasang muka garang dan tersenyum “cengos”, dan aku membalas dengan senyuman ramah padanya. juga di belakangnya aku pandangi seorang wanita cantik, putih (waw), dan tak sempurna menurutku, karna dia memakai leging ( anjir ), akupun tersenyum ramah kepadanya. Tak puas dengan stelan wajah garangnya kepadaku, pengendara itu menggerung – gerungkan motornya yang terdengar sangat bising. Seakan – akan dia berkata “ ahh.. eleh lah budak ieu mah, da ngan make sapedah” . terus dia gerungkan motornya sampai lampu hijaupun menyala. Dan dia pun tancap gasnya dengan full dan menghilang dalam tumpukan mobil” yang terus membanyak (huuuh..... berakhir sudah kemaluanku).
Aku lanjutkan perjalananku menuju tamnsari den terus berusaha menggoes sepedaku yang makin terasa berat karna menanjak. Di tengah perjalanan, aku terhenti lagi karna di depanku terjadi kecelakaan. Penasaran, dekati aku pada kecelakaan tadi. Begitu aku melihat korban kecelakaan itu, betapa kaget aku melihat korban itu adalah penunggang moge tadi. Berhenti aku sejenak untuk melihat korban itu, pria cengos itu kembali memandangiku, berbeda dengan pandangan yang tadi, sekarang dia memandangku dengan penuh rasa malu, begitupun sang wanita cantik tak sempurna itu juga, dan aku kembali hanya lemparkan senyuman ramahku kepada mereka sembari aku melanjutkan perjalanan ku. Sembari berjalan, aku teringat aku pada sepatah kata yang dilemparkan oleh temanku dengan penuh gelora dan kelemasan, karna dia telah meneguk sebuah minuman yang haram dan mungkin telah dia halalkan. Dia berkata “matak hirup mah ulah angkuh ngan saukur ku nunjukeun harta, urang kudu angkuh lamun urang geus bisa nunjukeun karya”. Sebuah pelajaran berharga yang aku dapatkan, walau hanya dari seorang pemabuk.

Jumat, 15 Januari 2010

AKU


terlahir sebagai sebuah daging busuk yang tak terpakai, hitam pekat, dan hampir tak berguna. mungkin aku dilahirkan tanpa sengaja, dengan semua dosa yang mungkin tak terhitung lagi banyaknya. dari sebuah keluarga kecil aku terlahir, dengan seorang ibu dan ayah yang mungkin tak perah digariskan untuk tetap bersama. belum aku beranjak besar, seorang biadab pergi meninggalkan aku dan seseorang yang mengantarku ke surga kelak dengan sangat biadab. dia pergi karna seorang wanita jalang yang telah laki" itu gauli.
kini tinggallah aku bersama seseorang yang kelak mengantarkan aku menuju pintu surga. tumbuh besarku di pangkuannya, sebatang kara, namun tak pernah lelah memperjuangkan agar aku tetap menjadi yang terbaik. tanpa pamrih dia terus mendidikku menjadi yang terbaik. ibu, bagiku kaulah seorang kesatria hebat dengan spatula sebagai pedang dan celemek sebagai pelindung tubuh. terima kasih yang aku sampaikan kepadamu, atas semua perjuangan yang dia berikan kepadaku hingga aku mengerti apa makna hidup.
kini aku beranjak dewasa, telah mengerti nikmatnya dunia yang menjadikan aku penuh dengan dosa. dan aku telah kenal dengan dunia percintaan. aku menyadari, kepergian mahlik biadab itu membuat aku merasa kekurangan rasa kasih sayang. hingga aku menemukan seseorang yang dapat menggantikan semua. hingga dia pergi meninggalkan kenangan pahit yang tak akan pernah aku lupakan.
kini aku menjadi seorang yang buta. buta akan kebenaran, akan kesetiaan, hingga akupun buta terhadap seseorang yang akan mengantarkanku ke pintu surga. banyak sudah minuman keras yang telah aku teguk, hingga aku mendapatkan batunya. hidupku tak akan lama lagi. aku berfikir, apakah ini semua salahku ? tidak. impianku pergi karna sebuah karma yang diwariskan seorang biadab yang tak akan pernah aku maafkan.
apakah aku pantas dapatkan semua ini ?
apakah ini semua salahku ?
apa salahku hingga aku menjadi seperti ini ?
kini aku hanyalah seseorang yang selalu mengharapkan, dan tak pernah diharapkan siapapun.
karna aku terlahir sebagai sebuah daging busuk yang tak terpakai, hitam pekat, dan hampir tak berguna dimata semua.